EVOLUSI
Makalah Matematika & IAD
Disusun Oleh:
Afina Darajat
10515236
1PA03
Fakultas Psikologi Gunadarma
2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Evolusi merupakan
proses perubahan makhluk hidup secara lambat dalam waktu yang sangat lama, sehingga
berkembang menjadi berbagai spesies baru yang lebih lengkap struktur tubuhnya.
Menurut teori evolusi,
makhluk hidup yang sekarang berbeda dengan makhluk hidup jaman dahulu. Nenek
moyang makhluk hidup sekarang yang bentuk dan strukturnya (mungkin) berbeda
mengalami perubahan-perubahan baik struktur maupun genetis dalam waktu yang
sangat lama, sehingga bentuknya jauh menyimpang dari struktur aslinya dan
akhirnya menghasilkan berbagai macam spesies yang ada sekarang. Jadi tumbuhan
dan hewan yang ada sekarang bukanlah makhluk hidup yang pertamakali berada di
bumi, tetapi berasal dari makhluk hidup di masa lampau.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa itu teori evolusi?
- Apa saja perbedaan perubahan makhluk hidup yang diakibatkan oleh adaptasi dan seleksi alam?
- Jenis binatang apa saja yang mengalami evolusi?
- Apa saja faktor penyebab evolusi?
1.3 Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui tentang teori evolusi.
- Membedakan perubahan pada makhluk hidup yang disebabkan oleh adanya adaptasi, seleksi alam, atau yang lainnya.
- Menyebutkan contoh makhluk hidup (binatang khususnya) yang mengalami perubahan / evolusi karena adaptasi, seleksi alam atau yang lainnya.
- Untuk mengetahui bukti adanya teori evolusi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evolusi
Evolusi (dalam
kajian biologi)
berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang
menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang
diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam
suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai
sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen
akibat mutasi ataupun
transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual,
kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika,
yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika
perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu
populasi.
Ada dua macam evolusi,
yaitu evolusi progressif dan evolusi regressif. Evolusi progressif merupakan
proses evolusi yang menuju kemungkinan dapat bertahan hidup sehingga
menghasilkan spesies baru. Evolusi regressif merupakan evolusi menuju
kemungkinan mengalami kepunahan.
B.
Teori-teori
Evolusi
1.
Teori Evolusi menurut Jean Baptiste de Lamarck
Menurut
Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan
karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk
hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat
berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya
bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan
menghilang (rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai
dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan.
Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda
dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan.
Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke
generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup
yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut
dikenal dengan ‘use and disuse’.
Pendapat Lamarck
mengenai panjang leher jerapah
Lamarck mengambil
contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu
berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian
rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun
yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan,
akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat
perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada generasi-generasi
berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.
2. Teori
evolusi menurut Charles Darwin
Charles
Darwin adalah seorang naturalis berkebangsaan
Inggris. Ia menyatakan bahwa evolusi berlangsung karena adanya proses seleksi
alam (natural selection). Yang dimaksud seleksi alam adalah: proses pemilihan
yang dilakukan oleh alam terhadap variasi makhluk hidup di dalamnya. Hanya
makhluk hidup yang memiliki variasi sesuai dengan lingkungan yang bisa bertahan
hidup, sedang yang tidak sesuai akan punah. Organisme yang bisa hidup inilah
yang selanjutnya akan mewariskan sifat-sifat yang sesuai dengan lingkungan pada
generasi berikutnya.
Pendapat Darwin mengenai penjang leher jerapah
Sebagai pembanding
dengan teori Lamarck, panjang leher jerapah dapat dijelaskan dengan teori
Darwin sebagai berikut. Nenek moyang jerapah punya variasi panjang leher, ada
yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Karena terjadi bencana
kekeringan, lingkunganpun berubah dan, berlangsunglah proses seleksi alam.
Jerapah berleher pendek tidak dapat mencari makan dengan menjangkau daun-daun
di pohon sehingga tidak bisa bertahan hidup. Sebaliknya jerapah berleher
panjang tetap dapat memperoleh makanan dari daun-daun di pohon sehingga dapat
bertahan hidup. Karena mampu bertahan hidup maka jerapah tersebut mampu berbiak
dan mewariskan sifat adaptif yaitu leher panjang pada generasi berikut. Itulah
sebabnya semua jerapah sekarang berleher panjang.
Teori yang di kemukakan
Darwin sangat dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
1.
Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos
(Galapagos = kura-kura raksasa). Di tempat ini Darwin menemukan berbagai macam
bentuk paruh burung Finch. Terjadinya keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan
jenis makanannya.
2.
Pendapat Charles Lyell
dalam bukunya “Principles of Geology“ yang menyatakan bahwa
batuan, pulau, dan benua selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin peristiwa
ini kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk hidup.
3.
Pendapat Thomas Robert Malthus dalam
bukunya “An Essay on the Principle of Population” yang
menyatakan adanya kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada
kenaikan produksi pangan. Hal ini menurut Darwin menimbulkan terjadinya suatu
persaingan untuk kelangsungan hidup.
Berdasarkan tiga hal
tersebut akhirnya Darwin menulis bukunya “On the Origin of Species by
Means of Natural Selection” yang berisi dua hal pokok:
·
spesies yang ada sekarang ini berasal
dari spesies yang hidup di masa lampau, dan
·
evolusi terjadi melalui proses seleksi
alam
C. Contoh-Contoh Konsep yang Mendukung
Teori Darwin
1. Percobaan August Weismann
August WeismannUntuk
membuktikan apakah lingkungan menyebabkan perubahan sifat yang menurun (teori
Lamarck) Weismann melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus, lalu mereka
dikawinkan. Ternyata anak tikus yang lahir tetap berekor panjang. Lalu anak
tikus tersebut dipotong lagi ekornya dan dikawinkan lagi, ternyata keturunan
selanjutnya tetap berekor panjang. Langkah itu dilakukan sampai dengan 21
generasi dan keturunan yang lahir ternyata tetap berekor panjang.
Dari apa yang
dilakukan, Weismann mengambil kesimpulan bahwa perubahan sel tubuh karena
pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada keturunannya. Evolusi adalah proses yang
menyangkut seleksi alam terhadap faktor genetika. Individu yang memiliki
variasi genetik yang sesuai dengan lingkungan yang akan lestari dan memiliki
kesempatan mewariskan gen yang adaptif pada generasi berikut.
2. Kupu-kupu Biston betularia
Ada 2 jenis Biston
betularia: bersayap terang dan bersayap gelap
Perhatikan perubahan lingkungan yang terjadi. Gambar kiri sebelum Revolusi industri, kupu bersayap gelap lebih gampang terlihat. Gambar kanan setelah Revolusi Industri, kupu bersayap terang yang lebih gampang terlihat. Ini mempengaruhi pergeseran peluang predasi.
Sekitar tahun 1850
yaitu masa sebelum berkembangnya revolusi industri di Inggris, kupu Biston
berwarna cerah lebih banyak daripada yang berwarna gelap. Tetapi setelah
berlangsungnya revolusi industri, ternyata kupu yang berwarna gelap lebih
banyak daripada yang berwarna cerah. Hal ini dimungkinkan karena sebelum
revolusi industri pohon di habitatnya masih bersih, sehingga kupu berwarna
cerah lebih adaptif, akibatnya sulit untuk dilihat predator. Ketika berlangsung
revolusi industri dan sesudahnya, pohon dan daun habitat kupu tersebut tertutup
oleh jelaga. Ini berakibat kupu berwarna gelap lebih adaptif sehingga sulit
dilihat predator.
3. Seleksi alam berdasarkan resistensi
Evolusi dan adaptasi
tidak selamanya membutuhkan waktu yang relatif lama. Bakteri yang resisten
terhadap penicillin misalnya, dapat terbentuk dengan cepat. Kejadiannya juga
diterangkan berdasar konsep seleksi alam. Dimana dalam suatu koloni bakteri,
hanya sedikit bakteri yang bertahan hidup ketika penicillin diberikan. Namun
beberapa lama kemudian koloni bakteri yang resisten terhadap penicillin menjadi
banyak. Pada peristiwa ini penicillin hanya merupakan faktor pengarah terhadap
perkembangan populasi bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
D. Bukti Tentang Adanya Evolusi
Evolusi dapat dilihat
dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu
terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh
dan lengkap sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan
mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal ini berarti bahwa
evolusi itu ada dan merupakan suatu kenyataan yang telah terjadi. Berikut ini
merupakan bukti-bukti evolusi yang ada.
1. Adanya variasi antar individu dalam satu
keturunan
Di dunia ini tidak
pernah dijumpai dua individu yang identik sama, bahkan anak kembar sekalipun
pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula individu yang termasuk dalam satu
spesies. Misalnya perbedaan warna, ukuran, berat, kebiasaan, dan lain-lain.
Jadi antar individu dalam satu spesies pun terdapat variasi. Variasi adalah segala
macam perbedaan yang terdapat antar individu dalam satu spesies. Hal ini dapat
terjadi karena pengaruh berbagai faktor seperti suhu, tanah, makanan, dan
habitat.
Perhatikan bahwa dalam
satu keturunan pun akan selalu memunculkan variasi. Ini disebabkan karena pada
perkawinan selalu terjadi rekombinasi gen.
Seleksi yang dilakukan
bertahun-tahun terhadap suatu spesies akan menyebabkan munculnya spesies baru
yang berbeda dengan moyangnya. Oleh karena itu adanya variasi merupakan bahan
dasar terjadinya evolusi yang menuju ke arah terbentuknya spesies baru.
2. Pengaruh penyebaran geografis
Makhluk hidup yang
berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat setelah mengalami
penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan itu terjadi karena
di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi demi
kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan
menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan
makhluk hidup semula. Dua tempat yang
dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi atau samudera yang luas mempunyai flora
dan fauna yang berbeda sama sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua
tempat itu antara lain disebabkan adanya isolasi geografis.
Perkembangan variasi
paruh burung Finch. Terjadi karena terseleksi secara alami oleh jenis makanan
yang berbeda.
Contohnya adalah
mengenai bentuk paruh burung Finch yang ditemukan Darwin di kepulauan
Galapagos. Dari pengamatannya tampak burung-burung Finch tersebut memiliki
bentuk paruh dan ukuran yang berbeda, dan menunjukkan mempunyai hubungan dengan
burung Finch yang ada di Amerika Selatan. Mungkin karena sesuatu hal burung itu
bermigrasi ke Galapagos. Mereka menemukan lingkungan yang baru yang berbeda
dengan lingkungan hidup moyangnya. Burung itu kemudian berkembangbiak dan
keturunannya yang mempunyai sifat sesuai dengan lingkungan akan bertahan hidup,
sedang yang tidak akan mati. Karena lingkungan yang berbeda, burung-burung itu
menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang ada di Galapagos. Akhirnya
terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda dalam bentuk dan ukuran
paruhnya.
3. Ditemukannya fosil di berbagai lapisan
batuan bumi
Fosil adalah sisa
tumbuhan atau hewan yang telah membatu atau jejak-jejak yang tercetak pada batuan.
Darwin menyatakan bahwa fosil yang ditemukan pada lapisan batuan muda berbeda
dengan fosil yang terdapat pada lapisan batuan yang lebih tua, dan menunjukkan
suatu bentuk perkembangan.
Bagan yang menunjukkan
perkembangan evolusi kuda
Dari sekian banyak
fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan dapat digunakan sebagai petunjuk
adanya evolusi adalah fosil kuda yang ditemukan oleh Marsh dan Osborn. Dari
studi yang dilakukan dapat dicatat beberapa perubahan dari nenek moyang kuda
(Eohippus) yang hidup 58 juta tahun yang lalu menuju ke bentuk kuda modern
sekarang (Equus), yaitu:
tubuh bertambah besar,
dari sebesar kucing hingga sebesar kuda sekarang
leher makin panjang,
kepala makin besar, jarak antara ujung mulut hingga bagian mata menjadi makin jauh
perubahan dari geraham
depan dan belakang dari bentuk yang sesuai untuk makan daun menjadi bentuk yang
sesuai untuk makan rumput
bertambah panjangnya
anggota tubuh hingga dapat dipakai untuk berlari cepat, tetapi bersamaan dengan
itu kemampuan rotasi tubuh menurun.
adanya reduksi jari
kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang selanjutnya memanjang,
kemudian disokong teracak.
”UNTUK
MENETAPKAN UMUR FOSIL DAPAT DILAKUKAN DENGAN DUA CARA : SECARA LANGSUNG DAN TAK
LANGSUNG. SECARA LANGSUNG DENGAN
MENETAPKAN UMUR BATUAN TEMPAT FOSIL DITEMUKAN. CARA YANG INI KURANG VALID.
SECARA TAK LANGSUNG DENGAN CARBON DATING MENGGUNAKAN ISOTOP C14. CARA YANG
KEDUA INI LEBIH VALID”
4. Adanya homologi organ pada berbagai jenis
makhluk hidup
Organ-organ berbagai
makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama dan kemudian berubah struktur
sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang homolog. Homologi organ
menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin banyak organ
yang homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek
moyangnya mungkin sama.
Homologi organ:
perhatikan bahwa anggota gerak pada makhluk di atas memiliki bentuk berbeda,
tetapi pada dasarnya memiliki bagian yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena
perbedaan fungsi.
Contohnya: tangan
manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan sirip depan paus yang
digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang berguna untuk terbang
homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna untuk berjalan.
Lawan dari homolog
adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari berbagai makhluk hidup yang
fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk asalnya. Bisa juga diartikan
organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tetapi bentuk
asalnya berbeda.
5. Studi perbandingan embriologi
Perkembangan embrio
berbagai spesies yang termasuk kelas vertebrata menunjukkan adanya persamaan
pada fase tertentu yakni pada fase morulla, blastula, dan gastrula/awal embrio.
Hal ini menunjukkan adanya hubungan kekerabatan di antara hewan-hewan sesama
vertebrata, yang mungkin pula mereka memiliki satu nenek moyang.
Perbandingan
perkembangan embrio pada ikan, ayam, babi, dan manusia. Mirip
6. Studi perbandingan biokimia
Bila membandingkan makhluk hidup
pada tingkat biokimia, ternyata hasilnya mendukung teori evolusi. Sebagai
contoh, Hb manusia lebih mirip dengan simpanse atau gorilla daripada dengan
anjing atau cacing tanah. Tingkat kemiripan ini menunjukkan manusia lebih dekat
kekerabatannya dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing
tanah.
BAB
III
KESIMPULAN
Evolusi (dalam
kajian biologi)
berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Ada dua macam
evolusi, yaitu evolusi progressif dan evolusi regressif. Evolusi progressif
merupakan proses evolusi yang menuju kemungkinan dapat bertahan hidup sehingga
menghasilkan spesies baru. Evolusi regressif merupakan evolusi menuju
kemungkinan mengalami kepunahan.
Kemudian ada dua ilmuwan, yaitu Lamarck dan Darwin, yang mengemukakan
tentang teori evolusi namun dengan pandangan yang berbeda. Menurut Lamarck,
bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena
pengaruh lingkungan hidupnya, sedangkan menurut Darwin evolusi berlangsung
karena adanya proses seleksi alam (natural selection). Yang dimaksud seleksi
alam adalah: proses pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap variasi makhluk
hidup di dalamnya.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar