Afina Darajat
10515236
4PA12
Tugas 3
- Sistem
Pengolahan Data
Pengertian dari pengolahan data atau data processing merupakan
manipulasi data ke bentuk yang lebih informatif atau berupa informasi.
Informasi merupakan hasil dari kegiatan pengolahan suatu data dalam bentuk
tertentu yang lebih berarti dari suatu kegiatan atau suatu peristiwa. Tujuan
dari pengolahan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record organisasi
yang akurat dan up-to-date.
Terdapat empat tugas pengolahan data, yaitu pengumpulan
data, perubahan data atau maipulasi data, penyimpanan data, dan penyimpanan
dokumen.
- Pengumpulan
Data; pada pengumpulan data, sistem pengolahan data mengumpulkan data yang
menjelaskan setiap tindakan internal organisasi dan transaksi lingkungan
organisasi.
- Perubahan
Data atau Manipulasi Data; perubahan data atau manipulasi data adalah
proses pengolahan data menjadi informasi yang lebih berguna. Proses yang
dilakukan dalam perubahan data ini meliputi:
- Pengklasifikasian
Elemen-elemen data tertentu dalam catatan digunakan sebagai
kode. Di bidang komputer, kode adalah salah satu atau beberapa karakter yang di
gunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan catatan. Misalnya suatu
catatan gaji mencakup kode-kode yang mengidentifikasi pegawai, departemen
pegawai, dan klasifikasi gaji pegawai.
- Pengurutan
(sorting)
Catatan-catatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan
kode atau elemen data lain. Misalnya, file catatan gaji disusun sehingga semua
catatan untuk pegawai terkumpul menjadi satu.
- Perhitungan
Operasi aritmatika dan logika dilaksanakan pada
elemen-elemen data untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan. Dalam sistem
gaji misalnya, upah per jam dikalikan dengan jam kerja untuk menghasilkan
pendapatan kotor.
- Pengikhtisaran
Terdapat begitu banyak data yang perlu disintesis, atau
disarikan menjadi bentuk total, subtotal, rata-rata, dan lain-lain.
3. Penyimpanan Data; data disimpan pada media penyimpanan
sekunder dan file dapat di integrasikan secara logis untuk membentuk suatu
database. Sebagian besar data dalam database adalah data akuntansi.
4. Penyiapan Dokumen; Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
menghasilkan output untuk perorangan dan organisasi baik di dalam dan di luar
organisasi. Umumnya, output berbentuk dokumen tercetak. Namun, semakin banyak
pemakai menggunakan tampilan layar. Output pada SIA dipicu oleh 2 hal, pertama
oleh suatu tindakan, output dihasilkan jika sesuatu terjadi. Dan yang kedua
oleh jadwal waktu, output dihasilkan pada saat tertentu. Proses tersebutlah
yang dimaksud proses penyiapan dokumen
Contoh sistem pengolahan data dalam pandangan orang, sistem
pengolahan data adalah sama dengan sistem akuntansi. Pandangan ini didasarkan
pada kenyataan bahwa pada mulanya komputer hanya diterapkan untuk tugas
akuntansi, dan penggunaanya disebut pengolahan data elektronik atau EDP. Dalam
sistem akutansi yang dikenal, ada sistem pengolah data yang lebih spesifik
yaitu sistem database. Sistem database merupakan teknologi yang hadir seiring
dengan perkembangan teknologi komputer yang dimana diciptakan dan dikembangkan
secara khusus untuk mengolah database agar dapat diakses dengan lebih mudah dan
cepat namun juga tetap akurat agar penggunaannya tentu semakin efektif dan
efisien sesuai dengan tuntutan jaman dan perkembangan dari teknologi informasi
saat ini. Konsep database yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file.
Selama beberapa tahun telah digunakan empat jenis pengolahan data :
- Sistem
manual
Sistem pertama adalah manual system ini hanya terdiri atas
orang, pulpen, pensil, dan buku besar (ledger) untuk membuka entri. Buku
besar menggambarkan record dari operasi perusahaan.
- Mesin
keydriven
Penemuan mesin ini seperti cas register, mesin ketik dan
kalkulator meja meringankan tugas pengurusan data yang besar.
- Mesin punched
card
Dengan cara yang sama sejumlah organisasi yang besar
mencatat transaksi mereka dalam bentuk punched card (kartu
berlubang) dan menggunakan mesin punched cardpemeliharaan
dan pengolahan file yang penting.
- Komputer
Sekarang semua organisasi yang besar maupun yang kecil
sangat mengandalkan komputer untuk melakukan mayoritas pengolahan data mereka.
Peranan pemrosesan data dalam pemecahan masalah dapat
bermanfaat untuk meminimalkan kebutuhan dari tenaga manusia. Hal ini
dikarenakan pekerjaan yang sudah dapat dilakukan secara otomatis dengan bantuan
alat seperti komputer. Keuntungan lainnya dalam menggunakan pengolahan data adalah
dari kemampuan komputer dalam memproses data yang lebih besar dan akurat serta
memiliki kecepatan yang lebih baik dan dapat dilakukan secara otomatis dan juga
serentak.
Proses kerja komputer secara sederhana adalah menerima
perintah yang user masukan melalui perangkat input seperti
keyboard dan mouse. Kemudian computer mengolah perintah yang sudah diterima
dari user, perangkat keras yang mengelola perintahnya adalah
prosesor atau juga sering disebut sebagai otak komputer. Lalu mengeluarkan (output)
hasil dari perintah yang sudah diolah didalam prosesor melalui perangkat output seperti monitor (mengeluarkan
tampilan), spiker (mengeluarkan suara), printer(mengeluarkan
hasil cetakan) dan melalui perangkat output. Dalam sebuah komputer
terdapat alat input dan output yang bekerja
saling berhubungan satu sama lain. Semua alat input dan output dapat
berkontribusi pada pemecahan masalah baik secara langsung dan tidak langsung.
Contoh: keyboard, display, printer dan plotter (berperan
langsung), source data automation device, microfilm (berperan
tidak langsung).
Seperti halnya perangkat keras, perangkat lunak dapat juga
berperan langsung atau tidak langsung. Contoh: sistem operasi (berperan tidak
langsung), aplikasi bisnis umum dan industri (berperan tidak langsung),
sebagian perangkat lunak aplikasi peningkatan produktivitas organisasi
perorangan (berperan tidak langsung), spreadsheet, analisis
statistik dan perkiraan, manajemen proyek (berperan langsung).
- Sistem
Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system)
adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang
meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi
manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau
suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen di bedakan dengan sistem
informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain
yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah
ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi
yang berkaitan dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan
manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem
informasi eksekutif.
Tujuan dari sistem informasi manajemen adalah untuk
mengelola organisasi maupun perusahaan dengan lebih baik dan diharapkan mampu
memanfaatkan penggunaan sistem informasi manajemen sebagai keunggulan
kompetitif. Tujuan lainnya yaitu digunakan dalam perancangan dan
pengimplementasian prosedur atau aturan, proses, dan rutinitas yang
menghasilkan laporan yang lebih akurat, konsisten dan on time.
Konsep Sistem Informasi Organisasional, SIM adalah
serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara
rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan
berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat
manajer dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan . Dengan kata lain SIM
merupakan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Dalam teori SIM, komputer bukan
prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan
ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Bagaimanapun juga untuk
melakukan koordinasi dalam SIM akan lebih terbantu jika melibatkan komputer.
Peranan SIM dalam pemecahan masalah, SIM mempunyai peranan
yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Karena sangat mempengaruhi
terhadap maju mundurnya sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu
organisasi yang besar maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang
berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada
organisasi tersebut.
Penerapan SIM dalam suatu organisasi pasti akan melibatkan
penggunaan komputer untuk membantu mengolah data yang ada untuk menjadi
informasi yang dibutuhkan. Informasi yang tepat, cepat dan akurat akan
menjadikan suatu organisasi menjadi berkembang dengan pesat. Semakin besar
suatu organisasi maka semakin kompleks lah pengelolaan sistem informasinya,
karena data yang diolah menjadi semakin banyak dan bervariasi. Dukungan sistem
informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu organisasi dapat
diuraikan menurut tiga tahapan proses pembuatan keputusan, yaitu pemahaman,
perancangan (design), dan pemilihan.
- Pemahanan,
SIM adalah pada proses penyelidikan yang meliputi pemeriksaan data baik
dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan
kedua cara tersebut. Sistem Informasi sendiri harus meneliti semua data
dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi-situasi yang jelas
dan menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan
saluran komunikasi untuk masalah-masalah yang diketahui dengan jelas agar
disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah-masalah
tersebut dapat ditangani.
- Peracangan
(design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-model keputusan
untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai
pemecahan-pemecahan alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu
menganalisis alternatif-altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat
lunak statistika serta perangkat lunak pembuatan model lainnya.
- Pemilihan,
SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil perancangan disajikan dalam
suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan
pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan
balik dan penilaian kemudian. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah
memilih berbagai model keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis
sensitivitas) serta menentukan prosedur pemilihan.
- Keputusan,
dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu database yang
lengkap, kemampuan pencarian kembali database, perangkat lunak statistika
dan analitik lainnya, serta suatu dasar model yang berisi perangkat lunak
pembuatan model-model keputusan. Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada
proses pemahaman, yang menyangkut penelitian lingkungan untuk
kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah pemahaman disini
mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah. Kemudian pada proses
perancangan serta pada proses pemilihan.
- Sistem
Penunjang Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung atau Penunjang Keputusan (SPK) adalah
sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun
kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak
terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam
situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing,
memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat
melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.
Jenis Keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan
dalam 2 jenis, antara lain:
- Keputusan
Terprogram
Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga
suatu prosedur pasti telah dibuat menanganinya sehingga keputusan tersebut
tidak perlu diperlakukan.
- Keputusan
Tak Terprogram
Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan
jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini
karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan struktur persisnya tak
terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan
yang sangat khusus.
Konsep sistem penunjang keputusan dimulai pada akhir tahun
1960-an dengan timesharing komputer. Untuk pertama kalinya
seorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui
spesialis informasi. Baru pada tahun 1971 diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan
Michael S. Scott Morton. Mereka merasa perlunya suatu kerangka kerja untuk
mengarahkan aplikasi computer kepada pengambil keputusan manajemen dan
mengembangkan apa yang telah dikenal sebagai gorry and scott morton
grid berdasarkan nama kedua tokoh tersebut.
Model Sistem Pendukung atau Penunjang Keputusan, menurut
Raymond McLeod, Jr (1998) adalah penyederhanaan (abstraction) dari
sesuatu. Sedangkan menurut Efraim Turban (1998) adalah sebuah representasi atau
abstraksi realitas yang disederhanakan.
Manfaat model dalam suatu pengambilan keputusan, antara lain
untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal, untuk memperjelas
mengenai hubungan signifikan diantara unsur-unsur itu, untuk merumuskan
hipotesis mengenai hakikat hubungan-hubungan antar variable, untuk memberikan pengelolaan
terhadap pengambilan keputusan.
Klasifikasi Model Penunjang Keputusan dapat dilakukan
berdasarkan sebagai berikut:
- Tujuannya:
model latihan, model penelitian, model keputusan, model perencanaan, dan
lain sebagainya.
- Bidang
penerapannya (field of application): model
tentang transportasi, model tentang persediaan barang, model tentang
pendidikan, model tentang kesehatan, dan sebagainya
- Tingkatannya
(level): model tingkat manajemen kantor, tingkat kebijakan
nasional, kebijakan regional, kebijakan local, dan sebagainya.
- Ciri
waktunya (time character): model statis dan model
dinamis.
- Bentuknya
(form): model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model konflik,
model non konflik, dan sebagainya.
- Pengembangan
analitik (analytic development): tingkat dimana
matematika perlu digunakan.
- Kompleksitas
(complexity): model sangat terinci, model sederhana, model global,
model keseluruhan, dan lain-lain.
- Formalisasi
(formalization): model mengenai tingkat dimana interaksi itu telah
direncanakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun secara formal
perlu dibicarakan juga.
Quade membedakan model ke dalam dua tipe, yakni model
kuantitatif dan model kualitatif.
- Model
kuantitatif; merupakan serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam
serangkaian hubungan matematis yang pasti.
- Model
kualitatif; digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi
asumsi-asumsi tersebut dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat
subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.
Gullet dan Hicks memberikan beberapa klasifikasi model
pengambilan keputusan yaitu, pertama model probabilitas (the concept of
probability and expected value), umumnya model-model keputusannya merupakan
konsep probabilitas dan konsep nilai harapan member hasil tertentu. Kedua
konsep tentang nilai-nilai harapan (the Concept of Expectedvalue),
digunakan dalam pengambilan keputusan yang akan diambilnya nanti menyangkut
kemungkinan-kemungkinan yang telah diperhitungkan bagi situasi dan kondisi yang
akan datang. Ketiga model matriks(the payoff matrix model), model khusus
yang menyajikan kombinasi antara strategi yang digunakan dan hasil yang
diharapkan. Keempat model pohon keputusan (decision tree model), model
ini merupakan suatu diagram yang cukup sederhana yang menunjukkan suatu proses
untuk merinci masalah-masalah yang dihadapinya lalu dibuatkan
alternatif-alternatif pemecahan beserta konsekuensi masing-masing. Kelima model
kurva indiferen (kurva tak acuh), merupakan kurva berbentuk garis dimana setiap
titik yang berada pada garis kurva tersebut mempunyai tingkat kepuasan atau
kemanfaatan yang sama.
Pemodelan Matematis adalah abstrak, pemodel itu mewakili
beberapa entity, yaitu objek dan aktivitas. Contohnya jika sebuah model
mewakili perusahaan maka perusahaan itu disebut entity-nya.
Keuntungan pemodelan matematis adalah proses pemodelan
menjadi pengalaman belajar. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita
untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat. Model
memberikan daya peramalan. Dan model membutuhkan biaya yang lebih murah
daripada metode trial and error. Sedangkan kerugian model matematis
adalah sulitnya pemodelan sistem bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak
dapat menangkap semua pengaruh pada entity. Dibutuhkan keterampilan matematika
yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi.
Sistem Penunjang Keputusan Berkelompok
Peranan SPK dalam pemecahan masalah, GDSS berkontribusi pada
pemecahan masalah dengan berkomunikasi yang lebih baik yang memungkinkan
keputusan yang lebih baik dengan menjagadiskusi terfokus pada masalah yang
menyebabkan kita dapat menghemat waktu. Dengan penghematan waktu tersebut dapat
digunakan untuk mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.
Contoh Kasus
Manfaat sistem informasi berbasis komputer sangatlah besar
bagi ilmu psikologi dalam pengolahan data, penyimpanan data, maupun skoring
sebuah hasil pemeriksaan psikologis. Meskipun semua memudakan psikolog, tetapi
penskoringan hasil pemeriksaan psikologis jauh lebih baik diperiksa secara
manual agar tidak salah dalam menginpretasi. Untuk memudahkan psikolog dalam
melakukan tes psikologi yaitu dengan menggunakan komputer selain lebih
mudah, computer juga ekonomis karena mudah didapatkan. Alat tes psikologi
harganya lumayan mahal dan cukup sulit didapatkan, oleh karena itu kita bisa
memanfaatkan komputer untuk membuat program seperti alat tes psikologi.
Selain untuk membuat alat tes psikologi, sistem informasi
berbasis komputer juga bisa digunakan untuk menghitung dan mengetahui hasil
dari suatu penelitian.
Daftar Pustaka
https://tenayamedia.wordpress.com/2017/08/12/sistem-pengolahan-data-dan-sistem-informasi-manajemen/ (diakses
pada tanggal 31 Desember 2018; pukul 10:16 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen (diakses
pada tanggal 31 Desember 2018; pukul 10:16 WIB)
https://jurnalmanajemen.com/pengertian-sistem-informasi-manajemen/ (diakses
pada tanggal 31 Desember 2018; pukul 10:18 WIB)
http://lecturer.fikom.umi.ac.id/lilis/2016/04/02/sistem-pendukung-keputusan/(
diakses pada tanggal 31 Desember 2018; pukul 10:20 WIB)
http://said-bloggerpemula.blogspot.com/2010/12/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_23.html (diakses
pada tanggal 31 Desember 2018; pukul 10:20 WIB)
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/sistem-penunjang-keputusan-5/ (diakses
pada tanggal 31 Desember 2018; pukul 10:21 WIB)
http://ekanitaa.blogspot.com/2017/01/tugas-3-sistem-informasi-berbasis.html(diakses
pada tanggal 31 Desember 2018; pukul 10:21 WIB)
http://erma_sova.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/31304/SISTEM+PENUNJANG+KEPUTUSAN.pdf(diakses
pada tanggal 31 Desember 2018; pukul 10:23 WIB)
https://sisteminformasi.unisbank.ac.id/2016/02/25/model-sistem-pendukung-keputusan-spk/ (diakses
pada tanggal 31 Desember 2018; pukul 10:23 WIB)
0 komentar:
Posting Komentar