Minggu, 30 Oktober 2016

INTERNET ADDICTION


INTERNET ADIKSI

 Afina Darajat 10515236
2PA12
A.    Pengertian Internet Adiksi
Internet adiksi adalah kecanduan intenet. Menurut Thombs (2006), adiksi dapat dilihat dari berbagai perspektif, diantaranya seperti perilaku tidak bermoral, penyakit dan perilaku maladaptif. Dimana peneliti ini lebih cenderung condong pada perilaku maladaptif dalam memandang fenomena adiksi, yang menjelaskan bahwa sebenarnya adisi berada di bawah pengaruh lingkungan, keluarga dan sosial. Perilaku ini sendiri berakibat merusak baik bagi pecandu, keluarga, maupun masyarakat.
indowebsia.com -- Kecanduan atau adiksi terhadap internet terlihat dari intensi waktu yang digunakan seseorang untuk terpaku berjam-jam bahkan ada yang sampai berhari-hari di depan komputer atau segala macam alat elektronik yang memiliki koneksi internet, banyaknya waktu yang mereka gunakan untuk online membuat mereka tidak peduli dan lupa dengan aktivitas lainnya dan kehidupan sekitar mereka.

Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan.

B.     Faktor Etiologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecanduan internet (Young, Pistner, O’Mara & Buchanan, 1998) adalah:
a. Gender
Gender mempengaruhi jenis aplikasi yang digunakan dan penyebab individu tersebut mengalami kecanduan internet. Laki-laki lebih sering mengalami kecanduan terhadap game online, situs porno, dan perjudian online, sedangkan perempuan lebih sering mengalami kecanduan terhadap chatting dan berbelanja secara online.
b. Kondisi psikologis
Survey di Amerika Serikat menunjukkan bahwa lebih dari 50% individu yang mengalami kecanduan internet juga mengalami kecanduan pada hal lain seperti obat-obatan terlarang, alkohol, rokok dan seks. Kecanduan internet juga timbul akibat masalah-masalah emosional seperti depresi dan gangguan kecemasan dan sering menggunakan dunia fantasi di internet sebagai pengalihan secara psikologis terhadap perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan atau situasi yang menimbulkan stress. Berdasarkan hasil survey ini juga diperoleh bahwa 75% individu yang mengalami kecanduan internet disebabkan adanya masalah dalam hubungannya dengan orang lain, kemudian individu tersebut mulai menggunakan aplikasi-aplikasi online yang bersifat interaktif seperti chat room dan game online sebagai cara untuk membentuk hubungan baru dan lebih percaya diri dalam berhubungan dengan orang lain melalui internet.
c. Kondisi sosial ekonomi
Individu yang telah bekerja memiliki kemungkinan lebih besar mengalami kecanduan internet dibandingkan dengan individu yang belum bekerja. Hal ini didukung bahwa individu yang telah bekerja memiliki fasilitas internet di kantornya dan juga memiliki sejumlah gaji yang memungkinkan individu tersebut memiliki fasilitas komputer dan internet juga dirumahnya.
d. Tujuan dan waktu penggunaan internet
Tujuan menggunakan internet akan menentukan sejauhmana individu tersebut akan mengalami kecanduan internet, terutama dikaitkan terhadap banyaknya waktu yang dihabiskannya sendirian di depan komputer. Individu yang menggunakan internet untuk tujuan pendidikan, misalnya pada pelajar dan mahasiswa akan lebih banyak menghabiskan waktunya menggunakan internet. Umumnya, individu yang menggunakan internet untuk tujuan pendidikan mengalami kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami kecanduan internet. Hal ini diakibatkan tujuan penggunaan internet bukan digunakan sebagai upaya untuk mengatasi atau melarikan diri dari masalah-masalah yang dihadapinya di kehidupan nyata atau sekedar hiburan.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecanduan internet, yaitu gender, kondisi psikologis, kondisi sosial ekonomi, tujuan dan waktu penggunaan internet. 
 
C.    Jenis-jenis Adiksi 
Jenis-jenis kecanduan di zaman modern saat ini
 1. Kecanduan internet dan Gadget

Kecanduan di zaman modern yang pertama adalah kecanduan internet dan gadget. Tak bisa di pungkiri, internet dan gadget memang sudah membuat banyak orang kecanduan olehnya.
 
2. Kecanduan merokok
Kecanduan merokok, merupakan kecanduan yang paling sering terjadi. Padahal sudah kita ketahui bahwa rokok tidak baik untuk kesehatan dan dapat menyebabkan kematian, namun, masih saja banyak orang yang kecanduan terhadapnya.
 
3. Kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang
Orang yang telah kecanduan obat terlarang seperti ganja, dan narkoba akan sulit untuk melepaskan kecanduan ini.

  
4. Kecanduan makanan

Masalah hidup yang sedang di hadapi seperti stres, dapat menyebabkan seseorang kecanduan makanan. Mereka akan merasa sedikit lebih nyaman jika mereka terus-terusan makan, hal ini dapat menyebabkan obesitas dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya.

  
5. Kecanduan game

Kecanduan yang satu ini lebih sering di alami oleh anak-anak yang masih sekolah. Anak-anak yang kecanduan game akan lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain game dari pada bermain dengan teman-temannya.

D.    Contoh Kasus
Kasus 1, Meninggal Setelah Bermain “Play Station”(lokasi: KotaMagetan)Nanda Rizky Saputra (12 tahun) terkena serangan jantung setelah bermain games selama 2 hari di warung internet dekat rumahnya. Selama 2 hari tersebut Nanda selalu pulang larut malam ke rumah dan pada hari kedua sebelum ia menyelesaikan games “point blank” yang terakhir ia menghembuskan nafas terakhir akibat serangan jantung. Dokter mengatakan pemicu serangan jantung tersebut karena ia sedikit makan, minum dan istirahat.(sumber: www.magetankita.com/27/02/13)

Kasus 2, Games Membuat Anak Bertemperamen Kasar Seorang ibu di Sydney mengatakan puteranya yang berusia 13 tahun tergantung dengan game komputer,dia sampai hanya bersekolah beberapa kali saja selama dua tahun, dan bereaksi dengan kekerasan. segala upaya untuk menyingkirkannya dari depan layar.“Dia mulai memukul-mukul tembok, melempar benda-benda dan mengancamku. Semua ini terjadiakibat permainan yang paling adiktif, World of Warcraft," tutur sang ibu.

Daftar Pustaka

0 komentar:

Posting Komentar