Minggu, 20 Januari 2019

Artificial Intelligence


Afina Darajat (10515236)
4PA12


     Artificial Intelligence has taken the center stage when it comes to the technology battleground and there is no reason to deny the major role it will play in pivoting the tech industry in general to the next level of innovation. It is one of the very few domains where it will make the computers work on behalf of humans and thus reduce the efforts on the human front. Technology is expected to become more intelligent, more conversational, more contextual and will allow business owners to feel the pulse of their customers and help them solve some of the impending challenges. " ( www.thewindowsclub.com )

I.            Artificial Intelligence (AI)
Artificial intelligence atau bisa di artikan sebagai kecerdasan buatan, menurut Wikipedia adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah.
Menurut Turban (dalam Kursini, 2006) kecerdasan buatan sebagai ilmu yang mempelajari cara membuat komputer yang dapat bertindak dan memiliki kecerdasan seperti manusia.
Menurut Kursini (2006), kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan intruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.
Menurut McLeod dan Schell (2008), mengungkapkan kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia.
Berdasarkan beberapa definisi dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan  bahwa artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur, dapat bertindak melakukan intruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.

A.    Sejarah Artificial Intelligence (AI)
Menurut Fatta, (2009), Alan Turing pada tahun 1950 melakukan percobaan yang hasilnya bisa dipakai untuk menentukan apakah dalam praktiknya suatu mesin bisa dikatakan cerdas. Percobaan yang dilakukannya cukup sederhana. Turing melakukan percobaan ini pada saat berpikir bahwa komputer yang bisa berpikir seperti otak mausia bisa hadir salam kurun waktu 50 tahun lagi. Ilmu-ilmu baru bermunculan dengan tujuan menghasilkan mesin-mesin cerdas. Bidang penelitian Artificial Intelligence (AI) modern dibentuk pada konferensi di kampus Darthmouth College pada musim panas 1956, yang kemudian akan menjadi pemimpin penelitian-penelitian tentang AI selama beberapa dekade, terutama John McCartney, Marvin Minsky, Allen Newel dan Herbert Simon yang mendirikan laboratorium AI di MIT, CMU dan Stanford.
Di tahun yang sama, program komputer AI pertama yang disebut Logic Theorist, diumumkan. Kemampuan Logic Theorist yang terbatas untuk berpikir mendorong para ilmuwan untuk merancang program lain yang disebut General Problem Solver (GPS), yang ditujukan untuk digunakan dalam memecahkan segala macam masalah. Proyek ini ternyata membuat para ilmuwan yang pertama kali menyusun program ini kewalahan, dan riset AI dikalahkan oleh aplikasi-aplikasi komputer yang tidak terlalu ambisius seperti SIM dan DSS. Namun seiring waktu, riset yang terus-menerus akhirnya membuahkan hasil, dan AI telah menjadi wilayah aplikasi komputer yang solid (dalam McLeod dan Schell, 2008). Bidang-bidang yang termasuk dalam kecerdasan buatan antara lain ialah, penglihatan komputer (computer vision), pengolahan bahasa alami (natural language processing), robotika (robotics), sistem syaraf buatan (artificial neural system), dan sistem pakar (expert system).

B.     Artificial Intelligence (AI) dan Kognisi Manusia (Mesin Berpikir)
Laudon dan Laudon (2008), mengatakan kecerdasan buatan terdiri dari sistem berbasis komputer (baik perangkat keras maupun peranti lunak) yang berusaha untuk menyamai tingkah laku manusia. Sistem semacam ini mampu mempelajari bahasa, menyelesaikan pekerjaan fisik, dan menyamai keahlian dan cara pengambilan keputusan manusia. Walaupun aplikasi kecerdasan buatan tidak dapat menyamai kecerdasan manusia dalam hal keluasan, kompleksitas, keaslian, dan generalitas pemikiran, kecerdasan buatan ini memiliki peranan penting dalam manajemen pengetahuan.
Tujuan penilitian dari AI itu sendiri meliputi penalaran, pengetahuan, perencanaan, pembelajaran, pemrosesan bahasa alami, persepsi dan kemampuan untuk mengerakan dan memanipulasi objek. Kecerdasan umum adalah salah satu tujuan jangka panjang dari AI. AI sudah menciptakan sejumlah besar alat untuk menyelesaikan masalah yang sulit pada bidang komputer. Bidang AI mengacu pada ilmu komputer, matematika, psikologi, linguistik, filsafat, ilmu saraf, psikologi buatan dan banyak lainnya.
Kecerdasan tidak bisa di pisahkan dengan kemampuan kognitif seseorang manusia, setiap manusia memimpikan ingin mempunyai teknologi yang super canggih, dan terbukti semakin banyak orang yang menciptakan sebuah karya yang berkaitan dengan teknologi seperti robot yang mirip dengan manusia, computer yang semakin canggih atau bisa disebut dengan AI. Semakin berkembangnya zaman, semakin pula berkembangnya program komputer. Seperti jika kita membutuhkan sesuatu program komputer akan mencarikannya untuk kita hingga hal terkecil pun dicarinya, banyak ilmuwan juga yang sudah merancang robot yang sangat mirip dengan manusia akhir-akhir ini, apa yang dilakukan oleh manusia maka robot itu pun juga bisa melakukannya.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa, secanggih apapun program komputer itu tidak akan lebih canggih dari kognitif seorang manusia. Tanpa adanya pikiran dan kemampuan manusia untuk menciptakan AI, itu semua tidak akan pernah ada artinya.



II.            Sistem Informasi Psikologi
Menurut Jogiyanto (2005) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Menurut Bodnar & Hopwood (2000) informasi merupakan data yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan dasar dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan benar.
Menurut Basuki (2008) psikologi adalah ilmu pengetahuan (ilmiah) yang mempelajari perilaku, sebagai manifestasi dari kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif dan juga emosional.
Menurut definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi adalah sebuah prosedur pelaksanaan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang digunakan untuk mengolah kumpulan data yang didalamnya meliputi bidang psikologi (perilaku manusia).

A.    Desain Sistem Informasi Psikologi
Menurut Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal. Sistem informasi psikologi adalah suatu bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu psikologi itu sendiri dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi. Selain itu, Sistem informasi psikologi memberikan suatu inovasi dan tentunya kemudahan pada bidang psikologi dalam pengaplikasiannya. Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi.
Contoh nyata dari pengaplikasian sistem informasi psikologi dalam kehidupan adalah penggunaan teknologi dalam pengambilan data tes psikologi, dalam hal ini umumnya komputer (komputerisasi alat tes psikologi). Misalnya penggunaan tes psikologi secara virtual penggunaan teknologi eye-tracking yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan gangguan psikologis ADHD, dan beragam fobia. Contoh lainnya adalah banyak tes-tes psikologi yang dulu diberikan secara manual sudah bisa dikomputerisasi seperti papikostick, hal ini merupakan kerjasama antar bidang ilmu komputer dan psikologi yang pada akhirnya bermanfaat untuk peningkatan kualitas tes psikologi itu sendiri.
B.     Menggunakan Komputer Sebagai Alat Bantu Pengolahan Informasi dalam Psikologi
Semakin modern ini banyak hal yang dengan mudah dilakukan ditambah lagi penggunaan teknologi yang semakin maju dan berkembang. Dengan sistem informasi yang semakin berkembang pesat, hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh para ahli dibidang psikolog. Seperti pada HRD sebuah perusahaan yang sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya. Selain itu para konselor juga memanfaatkan dengan baik seperti melakukan konseling online untuk anak-anak, remaja, wanita, pria dan orang-orang yang membutuhkan atau mencari bantuan psikologis.
Dalam perkuliahan salah satu aplikasi yang sering digunakan dalam psikologi adalah program SPSS, aplikasi SPSS merupakan salah satu program komputer yang dapat digunakan dalam psikologi. SPSS adalah program komputer yang dipakai untuk analisis statistika. SPSS biasanya dipergunaan dalam mengolah data penelitian seperti skripsi dan penelitian ilmiah serta beerbagai mata kuliah yang memerlukan aplikasi SPSS.

Daftar Pustaka
Basuki, A. M. H. (2008). Psikologi umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2000). Sistem informasi akutansi, terjemahan Amir Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan. Jakarta : Salemba Empat.
Fatta, Hanif A. (2009). Rekayasa sistem pengenalan wajah. Yogyakarta: ANDI.
Gaol, C.J.L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Grasindo.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan (Diakses pada tanggal 21 January 2019; pukul 00.02 WIB).
https://tsanasnabillah.wordpress.com/2019/01/18/artificial-intelligence-ai-dan-sistem-informasi-psikologi/ (Diakses pada tanggal 21 January 2019; pukul 00.02 WIB).
Jogiyanto. (2005). Analisis dan desain sistem informasi.Yogyakarta : Penerbit Andi.
Kursini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: ANDI.
Laudon, Kenneth C., Laudon, Jane P. (2009). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
McLeod, R. & Schell, George P. (2008). Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.


Minggu, 30 Desember 2018

Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Base Information System)


Afina Darajat
10515236
4PA12

Tugas 3


  1. Sistem Pengolahan Data
Pengertian dari pengolahan data atau data processing merupakan manipulasi data ke bentuk yang lebih informatif atau berupa informasi. Informasi merupakan hasil dari kegiatan pengolahan suatu data dalam bentuk tertentu yang lebih berarti dari suatu kegiatan atau suatu peristiwa. Tujuan dari pengolahan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record organisasi yang akurat dan up-to-date.
Terdapat empat tugas pengolahan data, yaitu pengumpulan data, perubahan data atau maipulasi data, penyimpanan data, dan penyimpanan dokumen.
  1. Pengumpulan Data; pada pengumpulan data, sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal organisasi dan transaksi lingkungan organisasi.
  2. Perubahan Data atau Manipulasi Data; perubahan data atau manipulasi data adalah proses pengolahan data menjadi informasi yang lebih berguna. Proses yang dilakukan dalam perubahan data ini meliputi:
  • Pengklasifikasian
Elemen-elemen data tertentu dalam catatan digunakan sebagai kode. Di bidang komputer, kode adalah salah satu atau beberapa karakter yang di gunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan catatan. Misalnya suatu catatan gaji mencakup kode-kode yang mengidentifikasi pegawai, departemen pegawai, dan klasifikasi gaji pegawai.
  • Pengurutan (sorting)
Catatan-catatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lain. Misalnya, file catatan gaji disusun sehingga semua catatan untuk pegawai terkumpul menjadi satu.
  • Perhitungan
Operasi aritmatika dan logika dilaksanakan pada elemen-elemen data untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan. Dalam sistem gaji misalnya, upah per jam dikalikan dengan jam kerja untuk menghasilkan pendapatan kotor.
  • Pengikhtisaran
Terdapat begitu banyak data yang perlu disintesis, atau disarikan menjadi bentuk total, subtotal, rata-rata, dan lain-lain.
3. Penyimpanan Data; data disimpan pada media penyimpanan sekunder dan file dapat di integrasikan secara logis untuk membentuk suatu database. Sebagian besar data dalam database adalah data akuntansi.
4. Penyiapan Dokumen; Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menghasilkan output untuk perorangan dan organisasi baik di dalam dan di luar organisasi. Umumnya, output berbentuk dokumen tercetak. Namun, semakin banyak pemakai menggunakan tampilan layar. Output pada SIA dipicu oleh 2 hal, pertama oleh suatu tindakan, output dihasilkan jika sesuatu terjadi. Dan yang kedua oleh jadwal waktu, output dihasilkan pada saat tertentu. Proses tersebutlah yang dimaksud proses penyiapan dokumen
Contoh sistem pengolahan data dalam pandangan orang, sistem pengolahan data adalah sama dengan sistem akuntansi. Pandangan ini didasarkan pada kenyataan bahwa pada mulanya komputer hanya diterapkan untuk tugas akuntansi, dan penggunaanya disebut pengolahan data elektronik atau EDP. Dalam sistem akutansi yang dikenal, ada sistem pengolah data yang lebih spesifik yaitu sistem database. Sistem database merupakan teknologi yang hadir seiring dengan perkembangan teknologi komputer yang dimana diciptakan dan dikembangkan secara khusus untuk mengolah database agar dapat diakses dengan lebih mudah dan cepat namun juga tetap akurat agar penggunaannya tentu semakin efektif dan efisien sesuai dengan tuntutan jaman dan perkembangan dari teknologi informasi saat ini. Konsep database yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file. Selama beberapa tahun telah digunakan empat jenis pengolahan data :
  • Sistem manual
Sistem pertama adalah manual system ini hanya terdiri atas orang, pulpen, pensil, dan buku besar (ledger) untuk membuka entri. Buku besar menggambarkan record dari operasi perusahaan.
  • Mesin keydriven
Penemuan mesin ini seperti cas register, mesin ketik dan kalkulator meja meringankan tugas pengurusan data yang besar.
  • Mesin punched card
Dengan cara yang sama sejumlah organisasi yang besar mencatat transaksi mereka dalam bentuk punched card (kartu berlubang) dan menggunakan mesin punched cardpemeliharaan dan pengolahan file yang penting.
  • Komputer
Sekarang semua organisasi yang besar maupun yang kecil sangat mengandalkan komputer untuk melakukan mayoritas pengolahan data mereka.
Peranan pemrosesan data dalam pemecahan masalah dapat bermanfaat untuk meminimalkan kebutuhan dari tenaga manusia. Hal ini dikarenakan pekerjaan yang sudah dapat dilakukan secara otomatis dengan bantuan alat seperti komputer. Keuntungan lainnya dalam menggunakan pengolahan data adalah dari kemampuan komputer dalam memproses data yang lebih besar dan akurat serta memiliki kecepatan yang lebih baik dan dapat dilakukan secara otomatis dan juga serentak.
Proses kerja komputer secara sederhana adalah menerima perintah yang user masukan melalui perangkat input seperti keyboard dan mouse. Kemudian computer mengolah perintah yang sudah diterima dari user, perangkat keras yang mengelola perintahnya adalah prosesor atau juga sering disebut sebagai otak komputer. Lalu mengeluarkan (output) hasil dari perintah yang sudah diolah didalam prosesor melalui perangkat output seperti monitor (mengeluarkan tampilan), spiker (mengeluarkan suara), printer(mengeluarkan hasil cetakan) dan melalui perangkat output. Dalam sebuah komputer terdapat alat input dan output yang bekerja saling berhubungan satu sama lain. Semua alat input dan output dapat berkontribusi pada pemecahan masalah baik secara langsung dan tidak langsung. Contoh: keyboard, displayprinter dan plotter (berperan langsung), source data automation devicemicrofilm (berperan tidak langsung).
Seperti halnya perangkat keras, perangkat lunak dapat juga berperan langsung atau tidak langsung. Contoh: sistem operasi (berperan tidak langsung), aplikasi bisnis umum dan industri (berperan tidak langsung), sebagian perangkat lunak aplikasi peningkatan produktivitas organisasi perorangan (berperan tidak langsung), spreadsheet, analisis statistik dan perkiraan, manajemen proyek (berperan langsung).

  1. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen di bedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang berkaitan dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Tujuan dari sistem informasi manajemen adalah  untuk mengelola organisasi maupun perusahaan dengan lebih baik dan diharapkan mampu memanfaatkan penggunaan sistem informasi manajemen sebagai keunggulan kompetitif. Tujuan lainnya yaitu digunakan dalam perancangan dan pengimplementasian prosedur atau aturan, proses, dan rutinitas yang menghasilkan laporan yang lebih akurat, konsisten dan on time.
Konsep Sistem Informasi Organisasional, SIM adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan . Dengan kata lain SIM merupakan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Dalam teori SIM, komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Bagaimanapun juga untuk melakukan koordinasi dalam SIM akan lebih terbantu jika melibatkan komputer.
Peranan SIM dalam pemecahan masalah, SIM mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Karena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi tersebut.
Penerapan SIM dalam suatu organisasi pasti akan melibatkan penggunaan komputer untuk membantu mengolah data yang ada untuk menjadi informasi yang dibutuhkan. Informasi yang tepat, cepat dan akurat akan menjadikan suatu organisasi menjadi berkembang dengan pesat. Semakin besar suatu organisasi maka semakin kompleks lah pengelolaan sistem informasinya, karena data yang diolah menjadi semakin banyak dan bervariasi. Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu organisasi dapat diuraikan menurut tiga tahapan proses pembuatan keputusan, yaitu pemahaman, perancangan (design), dan pemilihan.
  • Pemahanan, SIM adalah pada proses penyelidikan yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem Informasi sendiri harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi-situasi yang jelas dan menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah-masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah-masalah tersebut dapat ditangani.
  • Peracangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-model keputusan untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-pemecahan alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu menganalisis alternatif-altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika serta perangkat lunak pembuatan model lainnya.
  • Pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai model keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta menentukan prosedur pemilihan.
  • Keputusan, dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu database yang lengkap, kemampuan pencarian kembali database, perangkat lunak statistika dan analitik lainnya, serta suatu dasar model yang berisi perangkat lunak pembuatan model-model keputusan. Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman, yang menyangkut penelitian lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah pemahaman disini mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah. Kemudian pada proses perancangan serta pada proses pemilihan.

  1. Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung atau Penunjang Keputusan (SPK) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.
Jenis Keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis, antara lain:
  • Keputusan Terprogram
Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan.
  • Keputusan Tak Terprogram
Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang  konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
Konsep sistem penunjang keputusan dimulai pada akhir tahun 1960-an dengan timesharing komputer. Untuk pertama kalinya seorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis informasi. Baru pada tahun 1971 diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton. Mereka merasa perlunya suatu kerangka kerja untuk mengarahkan aplikasi computer kepada pengambil keputusan manajemen dan mengembangkan apa yang telah dikenal sebagai gorry and scott morton grid berdasarkan nama kedua tokoh tersebut.
Model Sistem Pendukung atau Penunjang Keputusan, menurut Raymond McLeod, Jr (1998) adalah penyederhanaan (abstraction) dari sesuatu. Sedangkan menurut Efraim Turban (1998) adalah sebuah representasi atau abstraksi realitas yang disederhanakan.
Manfaat model dalam suatu pengambilan keputusan, antara lain untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal, untuk memperjelas mengenai hubungan signifikan diantara unsur-unsur itu, untuk merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubungan-hubungan antar variable, untuk memberikan pengelolaan terhadap pengambilan keputusan.
Klasifikasi Model Penunjang Keputusan dapat dilakukan berdasarkan sebagai berikut:
  • Tujuannya: model latihan, model penelitian, model keputusan, model perencanaan, dan lain sebagainya.
  • Bidang penerapannya (field of application): model tentang transportasi, model tentang persediaan barang, model tentang pendidikan, model tentang kesehatan, dan sebagainya
  • Tingkatannya (level): model tingkat manajemen kantor, tingkat kebijakan nasional, kebijakan regional, kebijakan local, dan sebagainya.
  • Ciri waktunya (time character): model statis dan model dinamis.
  • Bentuknya (form): model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model konflik, model non konflik, dan sebagainya.
  • Pengembangan analitik (analytic development): tingkat dimana matematika perlu digunakan.
  • Kompleksitas (complexity): model sangat terinci, model sederhana, model global, model keseluruhan, dan lain-lain.
  • Formalisasi (formalization): model mengenai tingkat dimana interaksi itu telah direncanakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun secara formal perlu dibicarakan juga.
Quade membedakan model ke dalam dua tipe, yakni model kuantitatif dan model kualitatif.
  • Model kuantitatif; merupakan serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti.
  • Model kualitatif; digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi-asumsi tersebut dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.
Gullet dan Hicks memberikan beberapa klasifikasi model pengambilan keputusan yaitu, pertama model probabilitas (the concept of probability and expected value), umumnya model-model keputusannya merupakan konsep probabilitas dan konsep nilai harapan member hasil tertentu. Kedua konsep tentang nilai-nilai harapan (the Concept of Expectedvalue), digunakan dalam pengambilan keputusan yang akan diambilnya nanti menyangkut kemungkinan-kemungkinan yang telah diperhitungkan bagi situasi dan kondisi yang akan datang. Ketiga model matriks(the payoff matrix model), model khusus yang menyajikan kombinasi antara strategi yang digunakan dan hasil yang diharapkan. Keempat model pohon keputusan (decision tree model), model ini merupakan suatu diagram yang cukup sederhana yang menunjukkan suatu proses untuk merinci masalah-masalah yang dihadapinya lalu dibuatkan alternatif-alternatif pemecahan beserta konsekuensi masing-masing. Kelima model kurva indiferen (kurva tak acuh), merupakan kurva berbentuk garis dimana setiap titik yang berada pada garis kurva tersebut mempunyai tingkat kepuasan atau kemanfaatan yang sama.
Pemodelan Matematis adalah abstrak, pemodel itu mewakili beberapa entity, yaitu objek dan aktivitas. Contohnya jika sebuah model mewakili perusahaan maka perusahaan itu disebut entity-nya.
Keuntungan pemodelan matematis adalah proses pemodelan menjadi pengalaman belajar. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat. Model memberikan daya peramalan. Dan model membutuhkan biaya yang lebih murah daripada metode trial and error. Sedangkan kerugian model matematis adalah sulitnya pemodelan sistem bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity. Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi.
Sistem Penunjang Keputusan Berkelompok
Peranan SPK dalam pemecahan masalah, GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah dengan berkomunikasi yang lebih baik yang memungkinkan keputusan yang lebih baik dengan menjagadiskusi terfokus pada masalah yang menyebabkan kita dapat menghemat waktu. Dengan penghematan waktu tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.
Contoh Kasus
Manfaat sistem informasi berbasis komputer sangatlah besar bagi ilmu psikologi dalam pengolahan data, penyimpanan data, maupun skoring sebuah hasil pemeriksaan psikologis. Meskipun semua memudakan psikolog, tetapi penskoringan hasil pemeriksaan psikologis jauh lebih baik diperiksa secara manual agar tidak salah dalam menginpretasi. Untuk memudahkan psikolog dalam melakukan tes psikologi yaitu dengan menggunakan komputer  selain lebih mudah, computer juga ekonomis karena mudah didapatkan. Alat tes psikologi harganya lumayan mahal dan cukup sulit didapatkan, oleh karena itu kita bisa memanfaatkan komputer untuk membuat program seperti alat tes psikologi.
Selain untuk membuat alat tes psikologi, sistem informasi berbasis komputer juga bisa digunakan untuk menghitung dan mengetahui hasil dari suatu penelitian.




Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen (diakses pada tanggal 31 Desember 2018; pukul 10:16 WIB)
https://jurnalmanajemen.com/pengertian-sistem-informasi-manajemen/ (diakses pada tanggal 31 Desember 2018; pukul 10:18 WIB)
http://lecturer.fikom.umi.ac.id/lilis/2016/04/02/sistem-pendukung-keputusan/( diakses pada tanggal 31 Desember 2018; pukul 10:20 WIB)
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/sistem-penunjang-keputusan-5/ (diakses pada tanggal 31 Desember 2018; pukul 10:21 WIB)
http://ekanitaa.blogspot.com/2017/01/tugas-3-sistem-informasi-berbasis.html(diakses pada tanggal 31 Desember 2018; pukul 10:21 WIB)
https://sisteminformasi.unisbank.ac.id/2016/02/25/model-sistem-pendukung-keputusan-spk/ (diakses pada tanggal 31 Desember 2018; pukul 10:23 WIB)


Selasa, 27 November 2018

Tugas 2: Sistem Informasi Berbasis Komputer



Definisi Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System)
Di kutip melalui www.kompasiana.com, sistem informasi berbasis komputer merupakan suatu sistem pengolahan data menjadi informasi yang berkualitas dan digunakan senbagai alat bantu dalam pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Dengan kata lain, sistem informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pembangkit informasi.
Menurut www.materikuliahmanajement.blogspot.com (2013), Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Berdasarkan beberapa efinisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pembangkit informasi, berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.

Beberapa hal yang terkait dengan Computer Based Information System antara lain sebagai berikut :
      Data
Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.
      Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
      Sistem
Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut.
      Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
      Berbasis Komputer
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi.
Computer Based Information System
Istilah Computer Based Information System (CBSI) sebenarnya mengacu pada sistem informas yang dikembangkan berbasis teknologi komputer.
 Computer Based Information System = Hardware + Software + People + Procedures + Information.

Hirarki Data
Secara tradisional , data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki uang terdiri atas elemen data, rekaman (record), dan berkas (file).

Elemen data
  1. Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain untuk elemen data adalah medan (field), kolom, item, dan atribut.
  2. Rekaman, rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa disebut dengan istilah tupel atau baris.
  3. Berkas, himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu subjek.


Macam-macam penyimpanan Sekunder
  1.    SASD (Penyimpanan Berurutan); SASD atau penyimpanan berurutan (sequential) adalah media penyimpanan untuk mengisikan catatn yang diatur dalam susunan tertentu.
  2. ·    DASD (Penyimpanan Akses Langsung); Penyimpanan akses langsung adalah suatu cara mengorganisasikan data yang memungkinakan catatan-catatan ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara berurutan.

Pemrosesan Data
  1. ·         Pemrosesan Batch; pengumpulan tarnsaksi dan pemrosesan semua sekaligus dalam batch.
  2. ·    Pemrosesan Online; pengelolahan transaksi satu per satu, kadang saat terjadinya transaksi, karena pengolahan online berorientasi transaksi.
  3. ·   Sistem Realtime; sistem ini mengandalikan sistme fisik, dimana sistem ini mengharuskan komputer berespon cepat pada sistem fisik.


Contoh Kasus


Contoh kasus data-data di atas diproses dengan menggunakan suatu sistem di komputer, dengan sistem yang menggunakan proses transaksi satu persatu dan dengan menggunakan perhitungan cepat. Data diatas mengukur hubungan atau keterikatan atau pengaruh  psychology well being (PWB) dengan atau terhadap big five personality. Berdasarkan data dapat dilihat bahwa data tersebut menghasilkan hipotesis yaitu terdapat beberapa nilai yang signifikan dan beberapa juga terdapat nilai yang tidak signifikan.

Dengan adanya sistem informasi berbasis komputer atau computer based information system (CBSI)  manusia dapat dengan mudah memproses dan mengolah data-data agar dapat mendapatkan hasil yang dicari.

Daftar Pustaka

https://www.kompasiana.com/ervanhasby/5718ef2f61afbdc10a007217/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis (diakses pada tangggal 26 November 2018; pukul 9:09 WIB)
http://materikuliahmanajement.blogspot.com/2013/12/sistem-informasi-berbasis-komputer.html (diakses pada tangal 26 November 2018; pukul 09:12 WIB)
http://ridhakhan.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 26 November 2018; 09:31 WIB)

Selasa, 23 Oktober 2018

Tugas 1 Sistem Informasi Psikologi


Tugas Sistem Informasi Psikologi Analisis Kasus

Afina Darajat 10515236
4PA12

Kasus:

Contoh kasus pada sistem informasi psikologi, dapat dilihat pada tes-tes psikologi berbasis online. Apabila kita sering menggunakan media jejaring sosial seperti facebook atau twitter, akan mudah dijumpai konten konten atau aplikasi yang berkaitan dengan psikologi seperti motivasi, dan tes-tes kepribadian. Tes psikologi dalam bentuk online seperti ini memang dapat diakui sangat praktis.
Dengan muncul dan berkembangnya tes online seperti ini juga mempengaruhi dunia psikologi yang sudah ada sejak dulu. Jika biasanya kita yang harus bertemu dan bertatapan langsung dengan psikolog untuk bertanya dan berkonsultasi dengan masalah psikologis kita, sekarang ada suatu bentuk forum online yang menyediakan suatu sarana tanya jawab dengan ahli psikologi. dengan adanya tes dan bahasan psikologi secara online memang mepermudah kita, tetapi tetap akan lebih baik dan mendalam bila melakukan konsultasi dan tes secara langsung dengan psikolog.

Analisis:
Data
Informasi
Kumpulan fakta atau bukti yang akan diolah menjadi informasi.
Sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan dikelola sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi penerimanya.
Contoh:
  Perusahaan sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya juga.
  Konseling online : anak-anak, remaja, wanita dll
  Tes IQ
  Tes Kepribadian :  Tes Rorschach atau bercak tinta adalah salah satu sarana proyeksi yang dapat digunakan untuk mengungkap kepribadian. (http://theinkblot.com)

Contoh:
Hasil dari serangkaian tes-tes psikologi yang telah dilakukan. Misalkan, nilai dari skor tes IQ sebesar 120.
Menurut saya dengan adanya teknologi seperti sekarang ini, memudahkan kita dalam mendapatkan informasi, khususnya mengenai psikologi atau informasi mengeni tes psikologi. Jika sebelumnya kita terlebih dahulu harus membuat janji untuk melakukan tes psikologi, tapi di era modern seperti ini kita bisa melakukan tersebut secara online.



Sumber:


(diakses pada tanggal 23/10/18 pukul 23:35 WIB)




Jumat, 29 Desember 2017

Definisi Operasional Kreativitas



Definisi Operasional Kreativitas
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kreativitas dan Keterbakatan
Dosen : Mahargyantari Purwani Dewi


 





Disusun oleh :
Kelompok 2
Afina Darajat (10515236)
Ni Made Puspa A. (15515031)
Tsanas Nabillah S. (17515522)
( Kelas 3PA12)


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DESEMBER 2017

1.    Definisi Operasional Kreatifitas
Dalam kehidupan ini kreativitas sangat penting, karena kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia. Kreativitas manusia melahirkan pencipta besar yang mewarnai sejarah kehidupan umat manusia dengan karya-karya spektakulernya. Seperti Bill Gate, si raja Microsof, JK. Rowlling dengan novel Harry Poternya, Ary Ginanjar dengan  ESQ (Emotional & Spiritual Question), penulis Pramudia Anatatur dengan karya-karyanya yang tak lekang oleh waktu,  penyanyi Krisdayanti, Melly Goeslow, Seniman Titik Puspa, dll. Apa yang mereka ciptakan adalah karya orisinil yang luar biasa dan bermakna, sehingga orang terkesan dan memburu karyanya.
            Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang disadari.  Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga berhasil. Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. Gordon Dryden (dalam Priyatna 2012) mengatakan bahwa ,” Suatu ide adalah kombinasi baru dari unsur-unsur lama. Tidak ada elemen baru, yang ada hanyalah kombinasi-kombinasi baru.”
Dapatkah  manusia menjadi kreatif? Tony Buzan (dalam Priyatna 2012) menulusi di bukunya yang berjudul Head First mengatakan bahwa, ”Kreativitas dahulu dianggap sebagai anugerah yang ajaib, yang hanya dimiliki oleh segelintir orang. Sekarang kita tahu bahwa kecerdasan merupakan anugerah ajaib yang dimiliki semua orang. Menguraikan kekuatan kecerdasan kreatif hanyalah masalah memahami bagaimana melakukannya.”
Meningkatkan kreativitas merupakan bagian integral dari kebanyakan program untuk anak berbakat.  Jika ditinjau program atau sasaran belajar siswa, kreativitas biasanya disebut sebagai prioritas, kreativitas memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi, serta dalam semua bidang usaha manusia. Salah satu kendala konseptual utama terhadap studi kreativitas adalah pengertian kreativitas sebagai sifat yang diturunkan/diwariskan oleh orang yang berbakat luar biasa atau genius. Kreativitas, disamping bermakna baik untuk pengembangan diri maupun untuk pembangunan masyarakat juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia.
Apa yang dimaksud dengan kreativitas? Banyak buku yang membahas kreativitas, kelompok kami akan menyampaikan beberapa pendapat para ahli tentang kreativitas.
Kreativitas menurut KBBI (dalam Priyatna 2012) adalah kemampuan untuk mencipta atau daya cipta.
Menurut David Campbell (dalam Priyatna 2012), kreativitas  adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya :
a.       Baru (novel) : inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, mengejutkan.
b.      Berguna (useful) : lebih enak , lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/ banyak.
c.       Dapat dimengerti (understandable) : hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu

Definisi Operasional Kretivitas menurut Utami Munandar (dalam Priyatna 2012) merupakan, kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkayam memperinci) suatu gagasan”.
Pengertian kreativitas menunjukkan ada tiga tekanan kemampuan, yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.
Dari beberapa uraian definisi di atas dapat dikemukakan bahwa kreatifitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

2.    Definisi Kreativitas Menurut Clark
            Clark Moustakis (dalam Kebugaran dan Jasmani 2015), ahli psikologi humanistic menyatakan bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain.
Definisi Kreativitas dari Clark berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak, mengemukakan kreativitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu: berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing and intuiting).
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk berpikir, mengembangkan serta menciptakan konsep-konsep maupun gagasan baru. Jadi operasional kreativitas adalah kemampuan seseorang dalam mengembangkan konsep-konsep tersebut sehingga bisa di terapkan dalam melakukan suatu penelitian.



Daftar Pustaka
Priyatna, J. (2012). Definisi operasional kreativitas. Dalam http.//jusuf-priyatna.blogspot.co.id/2012/02/definisi-operasional-kreativitas.html/. Di akses pada tanggal 13 Oktober 2017.

Kebugaran dan Jasmani. (2015). Pengertian kreativitas definisi menurut Clark.
 Dalam http://kebugarandanjasmani.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-kreativitas-definisi-menurut.html/. Di akses pada tanggal 13 Oktober 2017.