2 PA 12
A. PSIKOTERAPI
Psikoterapi adalah
usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan
perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu
"Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan
"Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh
karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi
mental, atau terapi pikiran.
Orang yang melakukan
psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa
dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang
mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.
Psikoterapi merupakan
proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan
psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang
psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu
klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.
Ada tiga ciri utama
psikoterapi, yaitu:
- Dari segi proses : berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
- Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
- Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.
Psikoterapi didasarkan
pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia seperti cara berpikir, proses
emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan
pendekatan psikologis. Tujuan psikoterapi antara lain:
·
Menghapus, mengubah atau mengurangi
gejala gangguan psikologis.
·
Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
·
Meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian yang positif.
·
Memperkuat motivasi klien untuk
melakukan hal yang benar.
·
Menghilangkan atau mengurangi tekanan
emosional.
·
Mengembangkan potensi klien.
·
Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
·
Memodifikasi struktur kognisi (pola
pikiran).
·
Memperoleh pengetahuan tentang diri /
pemahaman diri.
·
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
dan interaksi sosial.
·
Meningkatkan kemampuan dalam mengambil
keputusan.
·
Membantu penyembuhan penyakit fisik.
·
Meningkatkan kesadaran diri.
·
Membangun kemandirian dan ketegaran
untuk menghadapi masalah.
·
Penyesuaian lingkungan sosial demi
tercapai perubahan dan masih banyak lagi.
Psikoterapi
berbeda dengan pengobatan tradisional yang sering memandang gangguan psikologis
sebagai gangguan karena sihir, kesurupan jin atau karena roh jahat.
Anggapan-anggapan yang kurang tepat tersebut karena sebagian masyarakat terlalu
mempercayai tahayul dan kurang wawasan ilmiahnya.
Dalam
psikoterapi, gangguan psikologis diidentifikasi secara ilmiah dengan standar
tertentu. Kemudian dilakukan proses psikoterapi menggunakan cara-cara modern
yang terbukti berhasil mengatasi hambatan psikologis. Dalam psikoterapi tidak
ada hal-hal yang bersifat mistik. Klien psikoterapi juga tidak diberi obat,
karena yang sakit adalah jiwanya, bukan fisiknya.
Psikoterapi
bukan untuk menangani orang gila (orang yang rusak otaknya). Justru psikoterapi hanya digunakan untuk menangani orang waras
yang sedang mengalami masalah psikologis, atau untuk membantu orang normal yang
ingin meningkatkan kemampuan pikirannya. Sedangkan penanganan orang gila adalah
urusan Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
Dalam
sesi Psikoterapi, Anda akan diajak membahas dan menganalisa hambatan psikologis
yang ada dalam diri Anda, kemudian mencari pemecahannya dengan cara menerapkan
metode psikoterapi yang paling cocok. Psikoterapi hanya bisa dilakukan apabila
Anda ingin disembuhkan atau ingin berubah. Psikoterapi tidak bisa dipaksakan kepada
orang yang tidak mau dibantu.
Ada
banyak metode psikoterapi yang bisa diterapkan, diantaranya adalah
Psychoanalysis, Gestalt Therapy, Cognitive Behavioural Therapy, Behaviour
Therapy, Body-Oriented Psychotherapy, Expressive Therapy, Interpersonal Psychotherapy,
Narrative Therapy, Conditioning, Mental Imagery, Neurolinguistic Programming,
Laughter Therapy, Self Programming, Spiritual Therapy, Transpersonal
Psychotherapy, Relaxation Therapy, Forgiveness Therapy, Trance Psychotherapy, Neurofeedback dan masih banyak lagi.
Psikoterapis yang memahami masalah Anda akan memberikan metode terapi yang
paling tepat bagi Anda.
Interaksi
antara Anda dan psikoterapis akan seperti persahabatan. Seorang psikoterapi
tidak bisa membantu dengan maksimal apabila Anda tidak mau terbuka mengenai
masalah Anda. Oleh karena itu, sebelum Anda
menemui psikoterapis, Anda harus membuka diri untuk mendapatkan sahabat
baru.
Contoh kasus psikoterapi:
Contoh kasus psikoterapi:
SEBUAH KASUS
FOBIA SPESIFIK
Dikutip dari Buku Psikologi Abnormal jilid 1, ed 5
Lulus ujian adalah titik balik penting dalam hidup
carla, tetapi memberinya perasaan ngeri kalau ia berpikir tentang harus
memasuki gedung pengadilan negeri. Ia tidak takut bila harus menghadapi hakim
yang hostile atau
kalah dalam pembelaannya, tetapi karena harus menaiki tangga ke lantai dua
dimana ruang-ruang pengadilan berada. Carla, 27 tahun menderita acrophobia atau
takut ketinggian. “Lucu jika anda mau tahu,” Carla berkata pada terapisnya.
“Saya tidak punya masalah untuk terbang atau melihat keluar jendela pesawat
terbang pada ketinggian 30000 kaki. Tetapi escalator di mall membuat saya berdegup-degup. Pokoknya setiap situasi di mana saya bisa
jatuh, seperti misalnya balkon.”
Orang dengan gangguan-gangguan kecemasan berusaha
untuk menghindari situasi atau objek yang mereka takuti. Carla meneliti dulu
gedung pengadilan sebelum ia dijadwalkan untuk tampil. Ia merasa sangat lega
karena ada elevator di bagian belakang gedung pengadilan yang dapat ia gunakan
sehingga ia tidak harus naik tangga.
Analisis Kasus:
Dalam kasus fobia yang diderita Carla, Psikoterapi
dapat diterapkan dalam proses treatment penyembuhan fobia yang Carla derita.
Dengan menggunakan Pendekatan terapi
perilaku (behavior therapy) yang berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa
perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Dalam hal
ini, Carla telah belajar bahwa "ketika saya berada di tempat ketinggian
seperti eskalator atau tangga, maka respon saya adalah perilaku ketakutan akan
terjatuh." Joseph Wolpe mengembangkan desentisasi sistematis atas dasar
asumsi bahwa fobia adalah sesuatu yang dipelajari atau merupakan respon-respon
yang terkondisi. Ia juga berasumsi bahwa perilaku ini dapat dihilangkan melalui
counterconditioning. Dalam counterconditioning suatu respon yang
tidak harmonis (incompatible) dengan
kecemasan dibuat muncul bersama kondisi-kondisi yang biasanya memunculkan
kecemasan. Kasus Carla dapat menggunakan prinsip counterconditioning sebagai terapi penyembuhannya. Dengan
mengajarkan kepada Carla agar tetap relaks berada ditempat-tempat ketinggian
seperti eskalator dan tangga.
B. TEST PSIKOLOGI
ONLINE
Berikut merupakan contoh beberapa web yang
menyediakan test psikologi online:
- http://www.psychology-test.co.uk | adalah situs tes psikologi untuk mengetahui kepribadian. situs itu dibuat dan dikembangkan oleh Universitas Edinburgh di Inggris Raya, tujuan universitas tersebut mengadakan situs tes psikologi online itu untuk membantu peneliti yang berada disana dalam mengembangkan penelitian tentang perilaku manusia.
- http://www.16personalities.com | situs ini dibuat oleh perusahaan bernama MentiScore Solution Limited, perusahaan yang berbasisi di London, Inggris ini mengadaptasi tes psikologi yang ditulis oleh Carl Jung, David Keirsey, dan Isabel Briggs-Myers.
- http://www.humanmetrics.com | situs ini tidak diketahui komunitas atau perusahaan apa yang membuatnya tetapi situs ini sudah ada dari tahun 199, udah lama dan sepertinya cukup berpengalaman juga, test ini juga berdasarkan hasil tulisan Carl Jung.
Daftar
Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar